Di sepanjang pesisir Bengkalis, cerita tentang keberangkatan bukanlah hal asing. Banyak kepala keluarga, pemuda, bahkan ibu-ibu, memilih merantau ke negeri seberang—Malaysia—untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Kedekatan geografis dan hubungan budaya yang terjalin sejak lama membuat Malaysia terasa seperti “halaman belakang” bagi sebagian warga. Mereka bekerja sebagai buruh, nelayan, atau asisten rumah tangga, menabung sedikit demi sedikit demi keluarga yang ditinggal di kampung.

Namun di balik keberanian melangkah itu, tersimpan berbagai kisah pilu dan haru. Tidak semua berhasil, dan sebagian kembali dengan tangan hampa atau luka batin. Anak-anak tumbuh tanpa ayah atau ibu di sisi, dan desa-desa perlahan kehilangan generasi mudanya. Cerita-cerita ini bukan sekadar statistik migrasi—mereka adalah potret nyata dari ketimpangan dan keteguhan hidup.

Ini Artikel Dummy

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Curabitur vulputate vestibulum Phasellus rhoncus, dolor eget viverra pretium, dolor tellus aliquet nunc, vitae ultricies erat elit eu lacus. Vestibulum non justo consectetur, cursus ante, tincidunt sapien. Nulla quis diam sit amet turpis interdum accumsan quis nec enim. Vivamus faucibus ex sed nibh egestas elementum. Mauris et bibendum dui. Aenean consequat pulvinar luctus

N